ADSENSE HERE!
Ketika menempuh studi di Kairo, Mesir, Kang Abik
pernah memimpin kelompok kajian MISYKATI (Majelis Intensif Yurisprudens dan
Kajian Pengetahuan Islam) di Kairo (1996-1997). Pernah terpilih menjadi duta
Indonesia untuk mengikuti "Perkemahan Pemuda Islam Internasional Kedua"
yang diadakan oleh WAMY (The World Assembly of Moslem Youth) selama sepuluh
hari di kota Ismailia, Mesir (Juli 1996). Dalam perkemahan itu, ia
berkesempatan memberikan orasi berjudul Tahqiqul Amni Was Salam Fil ‘Alam Bil
Islam (Realisasi Keamanan dan Perdamaian di Dunia dengan Islam). Orasi tersebut
terpilih sebagai orasi terbaik kedua dari semua orasi yang disampaikan peserta
perkemahan tersebut.
Pernah aktif di Mejelis Sinergi Kalam (Masika)
ICMI Orsat Kairo (1998-2000). Pernah menjadi koordinator Islam ICMI Orsat Kairo
selama dua periode (1998-2000 dan 2000-2002). Sastrawan muda ini pernah
dipercaya untuk duduk dalam Dewan Asaatidz Pesantren Virtual Nahdhatul Ulama
yang berpusat di Kairo. Dan sempat memprakarsai berdirinya Forum Lingkar Pena
(FLP) dan Komunitas Sastra Indonesia (KSI) di Kairo.
Selama di Kairo, ia telah menghasilkan beberapa
naskah drama dan menyutradarainya, di antaranya: Wa Islama (1999), Sang Kyai
dan Sang Durjana (gubahan atas karya Dr. Yusuf Qardhawi yang berjudul 'Alim Wa
Thaghiyyah, 2000), Darah Syuhada (2000). Tulisannya berjudul Membaca Insanniyah
al Islam dimuat dalam buku Wacana Islam Universal (diterbitkan oleh Kelompok
Kajian MISYKATI Kairo, 1998). Berkesempatan menjadi Ketua TIM Kodifikasi dan
Editor Antologi Puisi Negeri Seribu Menara Nafas Peradaban (diterbitkan oleh
ICMI Orsat Kairo) Beberapa karya terjemahan yang telah ia hasilkan seperti
Ar-Rasul (GIP, 2001), Biografi Umar bin Abdul Aziz (GIP, 2002), Menyucikan Jiwa
(GIP, 2005), Rihlah Ilallah (Era Intermedia, 2004), dll. Cerpen-cerpennya
dimuat dalam antologi Ketika Duka Tersenyum (FBA, 2001), Merah di Jenin (FBA,
2002), dan Ketika Cinta Menemukanmu (GIP, 2004).
Sebelum pulang ke Indonesia, di tahun 2002, ia
diundang Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia selama lima hari (1-5 Oktober) untuk
membacakan pusinya dalam momen Kuala Lumpur World Poetry Reading ke-9, bersama
penyair-penyair negara lain. Puisinya dimuat dalam Antologi Puisi Dunia PPDKL
(2002) dan Majalah Dewan Sastera (2002) yang diterbitkan oleh Dewan Bahasa dan
Pustaka Malaysia dalam dua bahasa, Inggris dan Melayu. Bersama penyair negara
lain, puisi kang Abik juga dimuat kembali dalam Imbauan PPDKL (1986-2002) yang
diterbitkan oleh Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia (2004).
Setibanya di tanah air pada pertengahan Oktober
2002, ia diminta ikut mentashih Kamus Populer Bahasa Arab-Indonesia yang
disusun oleh KMNU Mesir dan diterbitkan oleh Diva Pustaka Jakarta, (Juni 2003).
Ia juga diminta menjadi kontributor penyusunan Ensiklopedia Intelektualisme
Pesantren: Potret Tokoh dan Pemikirannya, (terdiri atas tiga jilid ditebitkan
oleh Diva Pustaka Jakarta, 2003). Antara tahun 2003-2004, ia mendedikasikan
ilmunya di MAN I Jogjakarta. Selanjutnya sejak tahun 2004 hingga 2006, ia menjadi
dosen Lembaga
Pengajaran Bahasa Arab dan Islam Abu Bakar Ash
Shiddiq UMS Surakarta.
Kini novelis tersebut tinggal di kota Salatiga.
Aktivitas kesehariannya lebih banyak digunakan untuk memenuhi undangan mengisi
seminar dan ceramah, di samping juga menulis novel yang menjadi pekerjaan
utamanya dan sesekali menulis skenario sinetron untuk Sinemart (sebuah rumah
produksi yang menaungi karya-karyanya di dunia perfilman dan persinetronan).
Kang Abik, demikian novelis ini biasa dipanggil
adik-adiknya, semasa di SLTA pernah menulis teatrikal puisi berjudul Dzikir
Dajjal sekaligus menyutradarai pementasannya bersama Teater Mbambung di Gedung
Seni Wayang Orang Sriwedari Surakarta (1994). Pernah meraih Juara II lomba
menulis artikel se-MAN I Surakarta (1994). Pernah menjadi pemenang I dalam
lomba baca puisi relijius tingkat SLTA se-Jateng (diadakan oleh panitia Book
Fair’94 dan ICMI Orwil Jateng di Semarang, 1994). Pemenang I lomba pidato
tingkat remaja se-eks Keresidenan Surakarta (diadakan oleh Jamaah Masjid Nurul
Huda, UNS Surakarta, 1994).
Ia juga pemenang pertama lomba pidato bahasa Arab
se-Jateng dan DIY yang diadakan oleh UMS Surakarta (1994). Meraih Juara I lomba
baca puisi Arab tingkat Nasional yang diadakan oleh IMABA UGM Jogjakarta
(1994). Pernah mengudara di radio JPI Surakarta selama satu tahun (1994-1995)
mengisi acara Syharil Quran Setiap Jumat pagi. Pernah menjadi pemenang terbaik
ke-5 dalam lomba KIR tingkat SLTA se-Jateng yang diadakan oleh Kanwil P dan K
Jateng (1995) dengan judul tulisan, Analisis Dampak Film Laga Terhadap
Kepribadian Remaja. Beberapa penghargaan bergengsi lain berhasil diraihnya
antara lain, Pena Award 2005, The Most Favorite Book and Writer 2005 dan IBF
Award 2006. Dari novelnya yang berjudul "Ayat-ayat Cinta" dia sudah
memperoleh royalti lebih dari 1,5 Milyar, sedangkan dari buku-bukunya yang lain
tidak kurang ratusan juta sudah dia kantongi.
Beberapa karya populer yang telah terbit antara
lain, Ketika Cinta Berbuah Surga (MQS Publishing, 2005), Pudarnya Pesona
Cleopatra (Republika, 2005), Ayat-Ayat Cinta (Republika-Basmala, 2004), Diatas
Sajadah Cinta (telah disinetronkan Trans TV, 2004), Ketika Cinta Bertasbih
(Republika-Basmala, 2007), Ketika Cinta Bertasbih 2 (Republika-Basmala, 2007)
dan Dalam Mihrab Cinta (Republika-Basmala, 2007). Kini sedang merampungkan
Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, Bulan Madu di
Yerussalem, dan Dari Sujud ke Sujud (kelanjutan dari Ketika Cinta Bertasbih).
Selain novelis, sarjana Universitas Al-Azhar,
Kairo, Mesir ini juga dikenal sebagai sutradara, dai, dan penyair.
Karya-karyanya banyak diminati tak hanya di Indonesia, tapi juga di mancanegara
seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong, Taiwan dan Australia.
Karya-karya fiksinya dinilai dapat membangun jiwa dan menumbuhkan semangat
berprestasi pembaca. Di antara karya-karyanya yang telah beredar di pasaran
adalah Ayat-Ayat Cinta (telah dibuat versi filmnya, 2004), Di Atas Sajadah
Cinta (telah disinetronkan Trans TV, 2004), Ketika Cinta Berbuah Surga (2005),
Pudarnya Pesona Cleopatra (2005), Ketika Cinta Bertasbih (2007), Ketika Cinta
Bertasbih 2 (Desember, 2007) Dalam Mihrab Cinta (2007), Bumi Cinta, (2010) dan
The Romance. Kini sedang merampungkan Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari
Bermata Bening, dan Bulan Madu di Yerussalem.
*
NB: Biografi disusun dari berbagai sumber. Biografi akan terus
diperbaharui jika dikemudian hari
menemukan informasi baru. Jika ada kesalahan informasi ataupun penulisan
silahkan tinggalkan komentar anda.
Terimakasih. Semoga bermanfaat.
ADSENSE HERE!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar