ADSENSE HERE!
Biografi Marah Roesli |
Meski lebih terkenal sebagai sastrawan, Marah Rusli sebenarnya adalah dokter hewan. Berbeda dengan Taufiq Ismail dan Asrul Sani yang memang benar-benar meninggalkan profesinya sebagai dokter hewan karena memilih menjadi penyair, Marah Rusli tetap menekuni profesinya sebagai dokter hewan hingga pensiun pada tahun 1952 dengan jabatan terakhir Dokter Hewan Kepala. Kesukaan Marah Rusli terhadap kesusastraan sudah tumbuh sejak ia masih kecil. Ia sangat senang mendengarkan cerita-cerita dari tukang kaba, tukang dongeng di Sumatera Barat yang berkeliling kampung menjual ceritanya, dan membaca buku-buku sastra. Marah Rusli meninggal pada tanggal 17 Januari 1968 di Bandung dan dimakamkan di Bogor, Jawa Barat.
Dalam sejarah sastra
Indonesia, Marah Rusli tercatat sebagai pengarang roman yang pertama dan diberi
gelar oleh H.B. Jassin sebagai Bapak Roman Modern Indonesia. Sebelum muncul
bentuk roman di Indonesia, bentuk prosa yang biasanya digunakan adalah hikayat.
Marah Rusli
berpendidikan tinggi dan buku-buku bacaannya banyak yang berasal dari Barat
yang menggambarkan kemajuan zaman. Ia kemudian melihat bahwa adat yang
melingkupinya tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman. Hal itu melahirkan
pemberontakan dalam hatinya yang dituangkannya ke dalam karyanya, Siti Nurbaya.
Ia ingin melepaskan masyarakatnya dari belenggu adat yang tidak memberi
kesempatan bagi yang muda untuk menyatakan pendapat atau keinginannya.
Dalam Siti Nurbaya,
telah diletakkan landasan pemikiran yang mengarah pada emansipasi wanita.
Cerita itu membuat wanita mulai memikirkan akan hak-haknya, apakah ia hanya
menyerah karena tuntutan adat (dan tekanan orang tua) ataukah ia harus
mempertahankan yang diinginkannya. Ceritanya menggugah dan meninggalkan kesan
yang mendalam kepada pembacanya. Kesan itulah yang terus melekat hingga sampai
kini. Setelah lebih delapan puluh tahun novel itu dilahirkan, Siti Nurbaya
tetap diingat dan dibicarakan.
Selain Siti Nurbaya,
Marah Rusli juga menulis beberapa roman lainnya. Akan tetapi, Siti Nurbaya
itulah yang terbaik. Roman itu mendapat hadiah tahunan dalam bidang sastra dari
Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1969 dan diterjemahkan ke dalam bahasa
Rusia.
Karya
Siti Nurbaya. Jakarta :
Balai Pustaka. 1920 mendapat hadiah dari Pemerintah RI tahun 1969.
Lasmi. Jakarta : Balai
Pustaka. 1924.
Anak dan Kemenakan.
Jakarta : Balai Pustaka. 1956.
Memang Jodoh (naskah
roman dan otobiografis)
Tesna Zahera (naskah
Roman)
*
Biografi disusun dari berbagai sumber.
Biografi akan terus diperbaharui jika dikemudian hari menemukan
informasi baru. Jika ada kesalahan informasi ataupun penulisan silahkan
tinggalkan komentar anda.
Terimakasih. Semoga bermanfaat.
ADSENSE HERE!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar